Jumat, 17 Maret 2023

Usaha Penerbitan Buku Cak Inin

Judul                : Usaha Penerbitan Buku
Resume            : ke-30
Gelombang      : 28
Hari/ Tanggal  : Jumat, 17 Maret 2023
Tema                : Usaha Penerbitan Buku
Narasumber     : Mukminin, S. Pd.
Moderator        : Muliadi, M.Pd.

 

Sumber: Dokumen Pribadi

Materi malam ini adalah materi terakhir di kelas KBMN PGRI Gelombang ke-28. Narasumber kita adalah Mukmin, S.Pd. seorang guru SMK 1 Kedungpring Lamongan sejak 1989 sampai sekarang. Narasumber kita memiliki panggilan Cak Inin.

Moderator membuka acara terakhir malam ini dengan sebuah quote dari mujahid  mesir, Sayyid Qutb.

"Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, tetapi satu tulisan bisa menembus ribuan dan bahkan jutaan kepala"

Menurut moderator yang dimaksud Sayyid Quth tersebut adalah bahwa pengaruh tulisan itu luar biasa besar dan luas. Lihat saja buku Ihya Ulumiddin karya Imam Alghazali, buku yang terbit lebih seribu tahun yang lalu itu hingga kini terus dibaca dan mempengaruhi orang.

Moderator menambahkan bahwa kita patut besyukur karena malam ini adalah puncak pencapaian belajar menulis di gelombang 28.  Pertemuan ke-30, ibarat puasa, ini puasa terakhir dan besoknya kita lebaran. Lebaran penuh kebahagiaan karena  memanen segala kebaikan di kelas belajar menulis yang penuh hikmah dan pelajaran.

Cak Inin merupakan alumni KBMN PGRI  Gelombang ke-8. Awal mula Cak Inin mendirikan penerbitan buku adalah dari pelatihan KBMN PGRI, dimana ketika membuat buku Solo ada seorang teman KBMN dari Bengkulu yang meminta untuk diterbitkan bukunya oleh percetakan milik Cak Inin yang bernama Kamila Press.

Cak Inin menceritakan mengenai perjalanan ia mendapatkan ijin  atau sertifikat untuk memiliki usaha penerbitan dan kemudian mendaftarkan ke Perpusnas untuk dapat menerbitkan buku yang ber-ISBN.

Pasang surut usaha pun dirasakan oleh Cak Inin. Ketika bulan September 2022 pernah terjadi krisis ISBN, banyak penerbit Indie yang sudah lama tidak mendapatkan ISBN, karena beberapa permasalahan, yaitu membludaknya permintaan nomer buku ISBN, sehingga terjadi seleksi, buku-buku yang menulis bersama atau nubar pun akhirnya juga tidak dapat di ISBN-kan. Ada beberapa kasus yang menjadi isu saat itu, yaitu:

  1. Buku yang mendapat ISBN ternyata tidak di cetak oleh penerbit.
  2. Ketika dicetak hanya dicetak 5 buku oleh penerbit.
  3. Bukunya hanya berisi kegiatan-kegiatan di sekolah-sekolah.
  4. Kemudian penerbit tidak menyetorkan 2 buku ke Perpusnas, karena ini merupakan syarat dari Perpusnas untuk penerbit yang mengajukan nomer ISBN.
  5. Aturan baru bahwa penerbit arus memiliki web berbayar, bukan blog gratis, berlaku untuk penerbit yang mengajukan nomer ISBN. Tetapi saat itu banyak penerbit yang hanya menggunakan blog unutk menjalankan usaha miliknya.

Syarat-syarat mengajukan nomer buku Ber-ISBN, adalah sebagai berikut:

1. Penerbit harus mempunyai Link berbayar (Web)
2. Buku yang diajukan nomer ISBN harus dikirim lengkap ke Web Perpusnas :

a.    Cover buku

b.    Permohonan ISBN Buku ke Perpusnas Nasional oleh penanggung jawab penerbit (Direkturnya)

c.    Surat Pernyataan Keaslian Karya bermaterei 10.000 dan ditandatangani penulis mengetahui penanggung jawab penerbit dg stempel peberbit

d.    Naskah buku yg sudah dilayout bentuk PDF lengkap atau utuh satu buku harus diberi WATERMAK berupa nama judul buku dan peberbit.

Jika ditolak oleh Perpusnas untuk penerbitan nomer ISBN maka akan dianjurkan unutk menggunakan QRCBN.

Menurut Narasumber ada lima tahapan cara menulis dan menerbitkan buku, yaitu sebagai berikut:

1.    Prawriting

a.    Tahap awal penulis mencari ide dengan peka terhadap sekitar (Pay attention)

b.    Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.

c.    Penulis banyak membaca buku

2.    Drafting

Penulis mulai membuat Draf (outline buku/ daftar isi buku) sesuai dengan apa yang disukai (pasion): artikel, cerpen, puisi, novel dll.

3.    Revisi

Setelah naskah kita lakukan revisi naskah (tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, naskah mana yg perlu ditambahkan)

4.    Editing/Swasunting

Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat sebelum masuk penerbit (PUEBBI).

5.    Publikasi

Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku

Narasumber menjelaskan, syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN yang saat ini beliau kelola adalah sebagai berikut:

1.    Kirimkan naskah lengkap

a.    mulai judul,

b.    kata pengantar,

c.    daftar isi, naskah,

d.    daftar isi,

e.    daftar pustaka,

f.     biodata penulis dengan fotonya, dan synopsis.

2.    Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com.

Sumber: Cak Inin, Kamila Press

Nah itulah sekilas materi mengenai "Usaha Penerbitan Buku".

Semoga kita masih diberi kesempatan unutk berjumpa lagi di lain kesempatan.

Terima kasih sudah membaca resume saya, jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar.

Rabu, 15 Maret 2023

Blog Sebagai Media Dokumentasi

Judul                : Blog Media Dokumentasi
Resume           : ke-29
Gelombang     : 28
Hari/ Tanggal   : Rabu, 15 Maret 2023
Tema               : Blog Sebagai Media Dokumentasi Refleksi Diri SIswa
Narasumber    : Bambang Purwanto, S.kom., Gr.
Moderator        : Gina Dwi Septiani, S.Pd., M.Pd.

 

Sumber: Dokumen Pribadi

 

"Kita tidak belajar dari pengalaman… kita belajar dari merefleksikan pengalaman." - John Dewey

Malam ini Narasumber kita adalah Bambang Purwanto, S.Kom., Gr. Bisa dipanggirl Mr. Bams. Dan malam ini Mr.Bams akan menemani peserta KBMN untuk berdiskusi  mengenai “Blog Sebagai Media Dokumentasi Refleksi Diri Siswa”.

Mr. Bams mengatakan bahwa kelas belajar menulis kali ini adalah kelas yang luar biasa. Kelas yang mengajak menulis dengan kecepatan tinggi. Dan hampir seluruh peserta disini menjadikan blog sebagai tempat untuk menyimpan tulisan-tulisan yang dibuat dan ditugaskan dalam kelas ini.

Web blog Mr.Bams sudah di sematkan Google Adsense di dalamnya. Walalupun belum bisa dicairkan karena harus memenuhi ketentuan yang berlaku.

Tujuan kita memiliki web blog sebenarnya adalah untuk:

  1. Menunjukkan identitas digital (nasionalisme) dengan DOT ID (Indonesia)
  2. Menunjukkan sebagai guru yang beradaptasi dengan era digital
  3. Dibiayai oleh sertifikasi, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada negara bahwa dana digunakan untuk mendukung kegiatan penujang guru.
  4. Tempat menyimpan atau menyalurkan hobi menulis apa pun

Mr.Bams membuat web blog Mr.Bams berisikan pilihan kelas, materi pembelajaran, penugasan, nilai dan refleksi diri.

Refleksi Diri bagi Mr.Bams sebagai guru yang dituliskan oleh siswa sangatlah penting. Murid setiap mengakhiri pembelajaran (5-10 menit) mengisi form yang sudah dibuat.

>>>> Pertanyaan yang harus dijawab siswa contohnya adalah:

Tuliskan dalam bentuk paragrap. Apa yang dipelajari hari ini? Silahkan dijelaskan.

Materi apa yang masih menjadi kesulitan bagi kalian (harus dijelaskan kembali)?

Bagaimana perasaan kamu saat belajar bersama Mr. Bams?

Adakah masukan untuk  Mr. saat pembelajaran hari ini? Kalau ada jelaskan.

Mohon jelaskan dengan kalimat lengkap tidak dalam bentuk jawaban sebuah pertanyaan.

>>>>>Contoh jawaban dari siswa : 

Hari ini saya ulangan bab 1. Sebelum ulangan Mr. Bams menjelaskan tujuan ulangan tidak hanya mendapatkan nilai, akan tetapi melatih kejujuran dan kepercayaan diri. Hari ini perasaan saya sangat senang belajar Mr. Bams karena sebelum dan selama ulangan berjalan dengan lancar. Masukannya kalau bisa ulangannya tidak esai semua.

Jawaban siswa ini akan masuk ke google spreadsheet. Data ini kemudian di urutkan berdasarkan kelas, setelah diurutkan maka di copy kemudian di paste ke excel untuk diolah.


Mr.Bams menjelaskan ketika kita membaca tulisan siswa kita, ada beberapa hal yang bisa kita ketahui dari hasil tulisan ini :

1. Materi yang dipelajari

2. Aktivitas yang dilakukan apa saja

3. Perasaan yang dirasakan oleh siswa

4. Karakter spiritual untuk mengingat Tuhan YME

Dan ada satu hal yang tanpa disadari oleh siswa telah mereka lakukan, yaitu mereka sedang dilatih menulis, mempraktikan kemampuan penguasaan materi Bahasa Indonesia.

Mr.Bams mengatakan bahwa dampak dari pemanfaatan blog/web untuk pembelajaran, salah satunya mengisi refleksi diri, sehingga jejak digital kita akan semakin banyak.

Pesan terakhir Mr. Bams adalah:


Ajaklah murid kita menulis, hubungkan dengan mata pelajaran yang kita ampu. 
Manfaatkan blog untuk media pembelajaran juga.

 

Ikan hiu makan tomat
I love you so much
Hari Kamis bawa palu
I miss you

Senin, 13 Maret 2023

Mempromosikan Buku

Judul                : Mempromosikan Buku
Resume           : ke-28
Gelombang     : 28
Hari/ Tanggal   : Senin, 13 Maret 2023
Tema                : Teknik Promosi Buku
Narasumber    : Akbar Zainudin, MM., MNE
Moderator        : Sim Chung Wei, SP.

 

Sumber: Dokumen Pribadi


Hari ini adalah pertemuan ke-28 KBMN PGRI gelombang 28. Woow penuh dengan nomer 28, dan narasumbernya pun istimewa, yaitu penulis buku yang luar biasa "Man Jadda Wajada". Beliau adalah Akbar Zainudin, MM., MNE.

Man Jadda Wajada adalah buku solo Akbar Zainudin yang pertama. Sebelumnya beliau menulis beberapa buku antologi. Buku Man Jadda Wajada baru sudah cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, beliau telah menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.

Beliau seorang trainer dan motivator, serta memiliki hobi mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Dan malam ini beliau akan sharing bersama peserta KBMN mengenai Strategi Pemasaran Buku, yang diambil dari buku karya beliau UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.

 

≫≫≫STRATEGI PROMOSI BUKU≪≪≪

 

A.   APA ITU PROMOSI BUKU

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.

 

B.   MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

  1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
  2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.
  3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
  4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

 

C.   TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.

1.    PERTAMA, LAUNCHING BUKU

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube.

Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Kan ngga harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?


2.    KEDUA, BEDAH BUKU

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.


3.    KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN

Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.


4.    KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup.

Sesekali seminar melalui Zoom.


5.    KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.

Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.


6.    KEENAM, JUALAN DI MARKETPLACE

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. 

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.


7.    KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL (Medsos)

      untuk promosi buku

Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

 D.   CATATAN PENUTUP

Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.


Nah seperti itulah ulasan dari Narasumber kita. Dan terima kasih sekali kepada Narasumber karena materi malam ini tidak perlu di edit sama sekali, karena sudah lengkap dan runut dari sananya, sehingga memudahkan saya untuk membuat resume. Hatur Nuhun Bapak.

Video pembelajaran tentang materi ini, yaitu 7 Cara Promosi Buku biar Jadi Best Seller dapat dilihat di https://youtu.be/lZhAixv86wA.

Jumat, 10 Maret 2023

Cover Buku Unik dan Bagian Buku Yang Menyertainya

Judul                : Cover Buku dan Bagian Buku Yang Menyertainya
Resume           : ke-27
Gelombang     : 28
Hari/ Tanggal   : Jumat, 10 Maret 2023
Tema               : Membuat Cover Buku Yang Menarik
Narasumber    : Fajar Tri Laksono, M.Pd.
Moderator       : Lely Suryani, S.Pd.SD


Sumber: Dokumen Pribadi

Malam ini KBMN PGRI ke-28 bertemu via zoom. Tema yang akan disampaikan adalah “Membuat Cover Buku Yang Menarik”. Narasumber kita adalah Fajar Tri Laksono, M.Pd. yang memiliki prestasi di bidang tutor, narasumber dan seorang desainer.

Menurut Narasumber, dalam pembuatan cover yang baik haruslah bisa menciptakan cover yang unik. Tetapi untuk membuat cover perlu diperhatikan mengenai hak cipta atau copyright. Baik dari gambar utama, background maupun jenis font yang digunakan.

Solusi agar tidak terkena Copyright, maka harus berlangganan di marketplace, seperti pinterest, freepik, pngtree. Jika gambar tidak diperjual belikan maka tidak melanggar copyright, tetapi jika di komersilkan maka akan melanggar hak cipta. Pelanggaran hak cipta merupakan pelanggaran terhadap objek yang dilindungi oleh UU ITE.

Dalam cover terdapat Judul, judul dapat menggunakan jenis font, dalam penggunaan font juga terdapat hak cipta, karena font terdiri dari dua jenis, yaitu font free atau gratis, dan font berbayar.

Untuk amannya gunakanlah font yang gratis seperti font-font yang sudah terinstal di Windows pada komputer kita. Untuk font berbayar maka harus membeli di marketplace, sama seperti penggunaan gambar.

Konsep desain awal ketika masuk kepada designer, biasanya harus disertai dengan Desain Brief dan Sinopsis.

Aplikasi untuk membuat Cover bisa hanya dibuat dengan PowerPoint. Tetapi ada juga aplikasi profesional standar lainnya yang dapat digunakan, seperti CorelDraw, Photoshop dan Adobe Ilustrator.

Dalam pembuatan cover ada satu trik yang dapat di ikuti, salah satunya adalah mengurangi revisi, khususnya untuk gambar. Jadi buatlah gambar sederhana yang minim revisi.

Nah untuk penulis seperti kita, kadang seluruh bagian-bagian pada buku merupakan buatan dari penerbit atau "someone" yang kita tidak kenal, lalu bagaimana cara mengetahui apakah sumber gambar pada cover kita melanggar hak cipta atau tidak, maka hal tersebut dapat kita ketahui dengan cara menelusuri gambar di Google. Nah lalu bagian-bagian buku tersebut selain cover apa lagi ya?

Dikutip dari Suwarno (2011: 77) menyebutkan mengenai bagian-bagian penyusun buku secara umum. Struktur atau bagian-bagian buku secara umum tersebut adalah sebagai berikut:

Cover

Cover atau sampul buku merupakan bagian pelindung paling luar buku yang berguna untuk penyajian judul halaman publikasi, nama penulis, penerbit yang disertai gambar grafis untuk mendukung daya tarik pembaca. Berdasarkan peletakan atau posisinya maka cover atau sampul buku terdiri dari:

  • Cover depan, merupakan tampilan depan atau muka buku yang terletak di bagian awal buku
  • Cover belakang, merupakan cover yang terletak pada bagian akhir atau belakang buku yang menjadi penutup buku
  • ·Punggung buku, biasanya ada pada buku-buku yang tebal dimana terletak pada samping atau antara cover depan dan belakang sebagai pelindung ketebalan buku
  • Endorsement, merupakan kalimat dukungan yang diberikan oleh pembaca awal yang ditulis pada cover buku bagian belakang sebagai bentuk penguatan dan daya pikat sebuah karya cetak
  • Lidah cover, dibuat untuk kepentingan estetika terbitan atau juga menunjukkan keeksklusifan dan sesuatu yang berbeda dari buku. Lidah cover biasa berisi foto beserta riwayat hidup penulis atau ringkasan buku yang biasa juga disebut dengan telinga buku atau jaket buku.

Halaman Preliminaries

Halaman preliminaries ini merupakan halaman pendahuluan yang sangat perlu disertakan sebelum informasi atau isi utama buku disampaikan, peletakannya tepat diantara cover dan isi buku. Halaman preliminaries dapat terdiri atas:

  • Halaman judul, berisi judul, sub-judul, nama penulis, nama penerjemah, hingga penerbit. Banyak juga buku yang menambahkan halaman prancis atau halaman kulit ari yang hanya berisi judul buku saja
  • Halaman kosong, biasanya terletak dibalik halaman prancis yang tidak memuat informasi apapun. Beberapa penerbit memanfaatkan halaman ini untuk menampilkan undang-undang hak cipta
  • Catatan hak cipta (Copyright), pada halaman ini memuat judul buku, nama penulis/pengarang/penerjemah, pemilik hak cipta hingga tim publikasi seperti desaner sampul dan ilustrasi
  • Halaman tambahan, halaman tambahan berisi prakata atau kata pengantar dari penulis
  • Daftar isi

Bagian Utama (Isi)

Bagian isi ini tentu saja bagian yang memuat dan membahas informasi atau materi inti dari buku tersebut. Beberapa bagian yang menyusun Bagian Inti atau isi ini antara lain:

  • Pendahuluan, merupakan sebagai awalan sebelum pembaca membaca pokok permasalahan sehingga pembaca mengetahui mengapa pokok permasalahan tersebut perlu dibahas
  • Judul Bab, sebuah buku biasanya terdiri dari beberapa bab dimana masing-masing bab membahas mengenai topik umum tertentu
  • Penomoran Bab
  • Alinea, atau paragraf ini merupakan bagian dimana penulis menuangkan isi atau apa yang hendak disajikan
  • Perincian, deskripsi mengenai objek agar pembaca tidak bingung terhadap objek yang sedang dibahas, biasanya untuk objek atau istilah asing
  • Kutipan
  • Ilustrasi
  • Judul lelar, biasanya ditempatkan diatas atau dibawah teks biasanya berisi judul buku atau judul bab atau nama pengarang sebuah buku
  • Inisial, penegasan awalan huruf atau kalimat pada masing-masing bab dilakukan dengan mencetak tebal dan membuat ukuran sebuah huruf lebih besar dari huruf lainnya

 

Bagian Postliminary

Bagian Postliminary ini merupakan bagian akhir untuk menutup isi buku. Diletakan antara bagian utama dengan cover belakang buku. Bagian postliminary ini terdiri atas:

  • Catatan penutup, biasanya berisi kesimpulan atau ringkasan atau penambahan materi atau informasi yang relevan
  • Daftar istilah atau glossary
  • Lampiran
  • Indeks, berupa daftar istilah yang terdapat dalam buku yang disertai dengan halaman kemunculan istilah tersebut tanpa disertai arti dan disusun secara alfabetis agar mempermudah pencarian
  • Daftar pustaka
  • Biografi penulis

Struktur dan bagian-bagian di atas adalah bagian umum dalam menyusun sebuah buku. Namun, struktur dan bagian-bagian tersebut tetap disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis buku yang ditulis. Terkadang, beberapa jenis buku memerlukan bagian tambahan untuk melengkapi struktur buku, sedangkan jenis buku lainnya tidak membutuhkan semua bagian seperti pada novel yang tidak memerlukan daftar pustaka.

Referensi:

Suwarno, Wiji. 2011. Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media


Kunjungi Galeri Motogeni Studio, di link berikut ini: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScM_3x-izKN9wDB6r89-B9gPTsMBTAL5KRTmQxXrtycsUqSIw/viewform untuk melihat hasil karya Narasumber.



Mulailah menulis, jangan pedulikan apa pun. Air tidak akan mengalir hingga keran dihidupkan".
- Louis L'Amour


Sekian dari saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya.

Rabu, 08 Maret 2023

Menulis di Penerbit Mayor

Judul              : Menulis di Penerbit Mayor
Resume          : ke-26
Gelombang     : 28
Hari/ Tanggal   : Rabu, 08 Maret 2023
Tema                : Menjadi Penulis Penerbit Mayor
Narasumber     : Joko Irawan Mumpuni
Moderator        : Raliyanti

 


Sumber: Dokumen Pribadi

 Jika ditanya, 'Bagaimana kamu menulis?' saya akan menjawab, 'satu demi satu kata'. 

- Stephen King

Haloo…ketemu lagi KBMN PGRI pertemuan ke-28. Malam ini, narasumber kita adalah seseorang yang sangat berkompeten atau bisa dibilang “mumpuni”, tidak hanya sekadar memiliki reputasi, melainkan juga pengetahuan dan pengalaman yang luas di bidang penerbitan, khususnya di penerbit mayor.

Beliau adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi Yogyakarta. Beliau juga tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbangan IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BSNP dan Asesor BNSP.

Setiap penulis mempunyai impian kalau bukunya bisa diterbitkan oleh PENERBIT MAYOR. Tetapi jumlah PENERBIT MAYOR DI INDONESIA tidaklah banyak. Menjadi penerbit mayor memerlukan kriteria tertentu yang tidak mungkin bisa terpenuhi dalam waktu singkat, melainkan bisa memerlukan waktu hingga puluhan tahun.

Syarat menjadi penerbit mayor salah satunya adalah harus sudah memiliki judul terbitan buku berjumlah puluhan ribu judul dan tiap tahunnya harus menerbitkan ratusan judul secara konsisten.

Narasumber menyampaikan bahwa penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi orang-orang yang kreatif, seperti : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis.

Industri penerbitan cetak merupakan bagian dari industri kreatif yang terus berkembang. Saat ini, perkembangan industri penerbitan mengarah pada Publisher 5.0 yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif. Dalam waktu dekat, diharapkan akan banyak insan kreatif dari bidang lain yang bergabung dalam industri ini untuk terus berinovasi dan memperluas pasar penerbitan.

Ada dua jenis buku di dunia yang klasifikasinya digambarkan seperti sirip ikan, seperti gambar slide berikut ini.

Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan buku-buku untuk kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks dibagi dua lagi menjadi buku Fiksi dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti dibawah ini.


Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Narasumber memperlihatkan grafis-grafis hasil survei yang menggambarkan mengenai perkembangan dunia perbukuan di Indonesia.







Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Itulah gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat dipakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku.

Narasumber juga memberikan contoh-contoh buku yang telah terbit di penerbit mayor.





Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni 

Narasumber mengajar peserta untuk mencari tahu pada diri masing-masing, sudah ada pada leval manakah kita terkait dengan tulis menulis ini? perhatikan gambar berikut ini.

 

Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni 

Berikut ini adalah gambar ekosistem pada industri penerbitan.


Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Menurut Narasumber, tingkat literasi bangsa ini masih rendah. Tingkat literasi bangsa yang rendah merujuk pada kemampuan membaca, menulis, dan memahami teks yang masih lemah di kalangan penduduk suatu negara. Hal ini biasanya ditunjukkan oleh rendahnya tingkat literasi fungsional, yaitu kemampuan seseorang dalam memanfaatkan literasi untuk memecahkan masalah sehari-hari, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi, serta mengambil keputusan yang bijak. Tingkat literasi bangsa yang rendah dapat berdampak negatif pada berbagai aspek, seperti kualitas pendidikan, kesehatan, kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi suatu bangsa untuk meningkatkan tingkat literasinya agar dapat mencapai kemajuan yang lebih baik.

Inilah beberapa hambatan pertumbuhan industri literasi masih sangat rendah di Indonesia.

Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Lalu bagaimana proses penerbitan mulai dari  memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar? Berikut ada slide penjelasan dari narasumber.

Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Lalu bagaimanakan caranya memilih penerbit yang baik dan yang harus diwaspadai?

Berikut ini penjelasan dari Narasumber.


Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Ketika seorang penulis berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi, ada beberapa hal yang dapat didapatkan, antara lain:

  1. Pengakuan atas karya yang dihasilkan: Dengan menerbitkan buku secara profesional, penulis mendapatkan pengakuan atas karyanya. Karya tersebut dapat diakui oleh para pembaca, kritikus, dan bahkan penghargaan dalam bidang sastra atau kesenian.
  2. Peningkatan citra dan reputasi: Dengan memiliki karya yang diterbitkan secara profesional, penulis dapat meningkatkan citra dan reputasi di mata para pembaca, kritikus, dan penerbit lainnya. Hal ini juga dapat memudahkan penulis untuk memperoleh kontrak penerbitan berikutnya.
  3. Pemasukan finansial: Penulis dapat memperoleh pemasukan finansial melalui royalti yang diperoleh dari penjualan buku. Selain itu, penulis juga dapat memperoleh pendapatan tambahan dari kegiatan seperti mengisi seminar atau workshop menulis, menjadi konsultan, atau berpartisipasi dalam program-program literasi lainnya.
  4. Pengalaman berharga: Proses menerbitkan buku secara profesional membutuhkan kerja keras, ketekunan, dan ketelitian. Selama proses ini, penulis akan memperoleh pengalaman berharga dalam menghasilkan karya yang berkualitas, berkomunikasi dengan penerbit, mengedit dan merevisi naskah, dan mengelola promosi buku.
  5. Keberlangsungan karir penulis: Dengan menerbitkan buku secara profesional, penulis dapat memperluas jangkauan pembaca dan membangun basis penggemar. Hal ini juga dapat meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh kontrak penerbitan di masa depan dan menjadikan penulisan sebagai karir yang berkelanjutan.

Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Pertanyaan besar yang sering muncul adalah kriteria apa yang digunakan oleh penerbit untuk menentukan apakah sebuah naskah buku dapat diterima untuk diterbitkan atau tidak. Sebagai contoh, penerbit ANDI menerima hingga 500 naskah setiap bulan, namun hanya 50 judul yang akhirnya diterbitkan.


Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Dari slide diatas ada istilah “tema populer”, lalu bagaimana menilainya? jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari Google Trend. Google Trend adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk melihat popularitas suatu topik atau tema dalam periode waktu tertentu. Dengan alat ini, dapat dilihat berapa banyak orang yang mencari tentang topik tertentu di mesin pencari Google dalam satu periode waktu tertentu. Contoh pencarian di Google Trend:





Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Jika sebelumnya kita membahas bagaimana cara mengetahui tema yang menarik, sekarang mari kita bahas bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis. Biasanya, penerbit menggunakan data untuk hal ini. Salah satu sumber data yang digunakan adalah Google Scholar/Cendekia.


Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Menurut Narasumber, pertanyaan lain yang sering muncul adalah bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran:

Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Untuk gaya penulisan seperti pada daftar pustaka, penerbit dapat menggunakan gaya selingkung apapun yang dipakai penulis


Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Narasumber pun mengemukakan ,sebagai seorang penulis, sebenarnya kita termasuk penulis yang idealis atau industrialis? inilah ciri2nya masing2 kelompok:





Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Seperti itulah paparan dari Narasumber malam ini. Unutk penutup berikut adalah slide motivasi dari Narasumber unutk peserta KBMN PGRI ke-28.




Sumber: Slide Presentasi Narasumber, Joko Irawan Mumpuni

Sampai disini dan teruma kasih sudah berkunjung, jangan lupa tinggalkan jejak dengan komentar. Salam literasi.