Rabu, 01 Maret 2023

Menerbitkan Buku di Penerbit Indie

Judul                : Menerbitkan Buku di Penerbit Indie
Resume           : ke-23
Gelombang     : 28
Hari/ Tanggal   : Rabu, 01 Maret 2023
Tema                : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indi
Narasumber    : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.
Moderator        : Nur Dwi Yanti, S.Pd.

 


Sumber: Dokumen Pribadi

Narasumber malam ini adalah Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd yang berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak, beberapa majlah tersebut adalah Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer, ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup.

Pada blog Narasumber https://www.praszetyawan.com/2022/10/menerbitkan-buku-dengan-harga.html?m=1 telah dijelaskan cara menerbitkan buku dengan harga terjangkau, fasilitas lengkap, dan dijamin pasti terbit. Caranya adalah dengan menerbitkan buku di penerbit Indie atau independent.

Jika melalui penerbit Major, kita harus siap menunggu dan pasti ada kriteria khusus hingga buku kita bisa diterbitkan dan masuk kualifikasi penerbit major.

 

PENERBIT INDIE

Penerbit indie (independent) adalah penerbit yang mandiri dan tidak tergabung dengan perusahaan besar atau konglomerasi. Penerbit indie biasanya didirikan oleh individu atau kelompok kecil yang ingin menerbitkan buku secara independen dan merdeka, tanpa terikat oleh batasan atau syarat-syarat yang ditetapkan oleh penerbit mayor.

Penerbit indie dapat menerbitkan berbagai jenis buku, mulai dari fiksi, non-fiksi, buku anak-anak, hingga buku panduan. Penerbit indie biasanya menawarkan kebebasan yang lebih besar bagi penulis dalam hal pemilihan topik dan pengembangan ide, serta memberikan kontrol lebih besar atas proses produksi buku, mulai dari desain sampul hingga marketing.

Penerbit indie dapat memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk mempromosikan buku mereka secara online dan menjangkau pembaca dengan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan penerbit mayor. Namun, penerbit indie juga dapat menghadapi tantangan dalam hal distribusi dan penetrasi pasar yang luas karena kurangnya jaringan distribusi dan reputasi yang belum teruji.

Meskipun demikian, penerbit indie telah menjadi bagian penting dari industri penerbitan, dan banyak penulis yang memilih untuk bekerja dengan penerbit indie karena kebebasan kreatif yang ditawarkan dan kemungkinan untuk meraih kesuksesan di pasar yang semakin beragam dan terbuka.


Ciri-ciri sekaligus kelebihan dari penerbit Indie adalah:

  1. Naskah tidak perlu diseleksi, semua jenis naskah akan diterima
  2. Proses penerbitan mudah dan cepat (1-3 bulan)
  3. Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan
  4. Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis
  5. Penulis menentukan sendiri harga bukunya
  6. Tidak memasarkan buku ke toko buku
  7. Penulis yang harus memasarkan sendiri bukinya jika ingin bukunya laris.

 

 

Beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai penerbit Indie yang biasa dipakai oleh Narasumber adalah sebagai berikut:

  1. Template naskah menggunakan ukuran A5
  2. Biaya penerbitan 400.000 itu untuk maksimal 280 halaman A5. Biaya 400.000 tersebut juga bisa saja bertambah jika memiliki permintaan-permintaan tambahan.
  3. Penerbit secara otomatis akan mengajukan naskah untuk mendapat ISBN. Jika pengajuan ditolak, akan dicoba lagi untuk diajukan. Namun jika ternyata tetap ditolak ISBNnya, maka buku akan diterbitkan dengan QRCBN.
  4. Proses penerbitan antara 2 sampai 4 bulan.
  5. Jumlah halaman paling sedikit 80 halaman A5
  6. Isi naskah boleh disertakan gambar/ilustrasi/tabel tapi maksimal 10 halaman saja. Jika lebih dari 10 halaman yang memuat gambar, akan kena biaya tambahan.
  7. Spesifikasi cetak: kertas isi bookpaper 57 gsm, tinta cetak isi hitam putih, kertas sampul ivory 260 gsm, laminasi sampul doff, jilid menggunakan perfect binding (lem panas), soft cover, kemasan buku memakai plastik wrapping.

 

Kelengkapan naskah yang harus disiapkan oleh penulis,yaitu:

  1. Cover ( judul buku dan nama penulis saja),
  2. Prakata, wajib ditulis sendiri
  3. Kata Pengantar (tidak wajib) dan ditulis oleh orang lain
  4. Daftar isi (tanpa nomor halaman),
  5. Profil penulis,
  6. Sinopsis

Kelengkapan naskah tidak dipisah-pisah menjadi beberapa file word, namun digabungkan dalam 1 file word bersama isi naskahnya.

 

PENERBIT MAJOR VS PENERBIT INDIE

Penerbit indie (independent) dan penerbit mayor (major) memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam industri penerbitan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:

  1. Ukuran dan Omset: Penerbit mayor adalah penerbit yang sudah mapan dan biasanya memiliki omset yang besar serta memiliki jaringan distribusi yang luas. Sementara itu, penerbit indie biasanya lebih kecil dan memiliki omset yang lebih kecil.
  2. Seleksi dan kualitas: Penerbit mayor biasanya menerima banyak naskah dari penulis dan memiliki tim penyunting dan editorial yang cukup besar untuk menyeleksi dan memilih naskah yang terbaik. Sebaliknya, penerbit indie mungkin memiliki proses seleksi yang lebih sedikit atau mungkin tidak memiliki proses seleksi sama sekali. Kualitas naskah yang diterbitkan oleh penerbit mayor biasanya lebih terjamin karena melalui proses seleksi dan editing yang ketat.
  3. Royalti: Penerbit mayor biasanya menawarkan royalti yang lebih tinggi kepada penulis karena mereka dapat menghasilkan keuntungan yang besar melalui penjualan buku-buku terbitan mereka. Sebaliknya, penerbit indie mungkin menawarkan royalti yang lebih rendah karena keuntungan mereka relatif lebih kecil.
  4. Kontrol: Penerbit mayor memiliki kendali yang lebih besar atas proses produksi buku, mulai dari desain sampul, layout, hingga distribusi. Sedangkan, penerbit indie mungkin memberikan lebih banyak kontrol kepada penulis atas proses produksi buku mereka.
  5. Jenis buku: Penerbit mayor biasanya menerbitkan buku-buku terkenal dan populer yang ditulis oleh penulis terkenal atau yang memiliki potensi besar untuk menjadi bestseller. Sementara itu, penerbit indie cenderung menerbitkan buku-buku dengan tema yang lebih khusus atau yang dianggap kurang populer oleh penerbit mayor.
  6. Inovasi: Penerbit indie lebih terbuka terhadap eksperimen dan inovasi dalam proses produksi buku mereka, seperti mencetak dalam jumlah terbatas atau menggunakan format yang tidak lazim. Sementara itu, penerbit mayor cenderung lebih konservatif dalam pendekatan mereka dan kurang inovatif.

Itulah beberapa perbedaan utama antara penerbit indie dan penerbit mayor. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua penerbit indie atau penerbit mayor memenuhi kriteria yang disebutkan di atas, dan terdapat juga penerbit-penerbit yang berada di tengah-tengah atau memiliki ciri-ciri campuran dari kedua jenis penerbit tersebut.


TIPS MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT INDIE

Narasumber meyakinkan peserta untuk memilih penerbit Indie sebagai pelengkap tugas dan syarat kelulusan Kelas Belajar Menulis ini.

Beberapa tips yang diberikan Narasumber mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit Indie adalah:

  1. Biaya penerbitan
  2. Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
  3. Batas maksimal jumlah halaman
  4. Ketentuan dan Biaya cetak ulang
  5. Apakah dapat Master PDF
  6. Jumlah buku yang didapat penulis

Tips yang lain adalah cara untuk mendapatkan nomer ISBN (International Standard Book Number). Naskah buku yang mendapatkan ISBN biasanya adalah naskah yang tujuannya diedarkan secara luas, bukan untuk internal suatu instansi atau lembaga. Jadi jangan mencantumkan nama sekolah atau nama pelatihan. Dan biasanya seorang penulis akan membeli nomor ISBN melalui penerbit yang sudah terdaftar. Nomor ISBN dapat dibeli dari lembaga penerbitan resmi di negara kita. Di Indonesia, lembaga tersebut adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

“Nothing is imposible to make some better. Show who you are. Get the chance”

(Nur Dwi Yanti, S.Pd.)


Sangat tertarik sekali tentunya untuk menerbitkan buku di penerbit Indie ya. 

Semoga postingan ini bermanfaat, sukses untuk semuanya, salam literasi.




 

15 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung ke halaman Blog saya.