Rabu, 11 Januari 2023

MENEMUKAN PASSION DALAM MENULIS

 

Judul                 : Menemukan Passion Dalam Menulis
Resume             : ke-2
Gelombang       : 28
Hari/ Tanggal    : Rabu, 11 Januari 2023
Tema                 : Menjadikan Menulis Sebagai Passion
Narasumber       : Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd.
Moderator         : Widya Setyaningsih, S.Ag

 

Sumber: Dokumen Pribadi www.dee1stchannel.blogspot.com


"Orang-orang sukses hanyalah mereka yang memiliki kebiasaan sukses”, Brian Tracy.

Pertemuan Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Hari ke-2 dimulai dengan sebuah kata-kata motivasi dari ibu moderator. Tidak lama kemudian meluncur 16 baris puisi yang di selipi kalimat motivasi lainnya.

 

Puisi Karya Widya Setyaningsih, S.Ag (Moderator Pertemuan ke-2)
Sumber: Dokumen Pribadi www.dee1stchannel.blogspot.com


Dalam presentasinya, ibu Sri Sugiastuti (Sang Ratu Antologi) melontarkan sebuah pertanyaan. Mengapa Menulis Menjadi Passion yang menjanjikan? Ternyata kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir, serta profesi penulis merupakan salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.

Menurut beliau sang Ratu Antalogi, “Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang”.

Kendala dan hambatan apa saja yang kita rasakan ketika ingin menulis, Ratu Antologi kita memaparkan dalam slidenya bahwa kendala dan hambatan yang sering di rasakan adalah ada perasaan bahwa kita tidak memiliki bakat dalam menulis, tidak memiliki waktu luang untuk menulis, tidak memiliki ide, tidak mau dikritik dan yang terakhir adalah memang kita tidak suka menulis.

Wah ini benar-benar saya rasakan

Saya sering merasa tidak memiliki waktu, karena memang saya tidak meluangkan waktu (ingin rasanya saya menyematkan emoticon tertawa terbahak-bahak dibelakang kalimat ini). Dan hilang ide, itu juga sering saya alami. Tapi saya senang menulis, mengetikkan jari-jari saya pada tuts keyboard sehingga suaranya bersahut-sahutan.

Slide berikutnya menampilkan sebuah kalimat motivasi dari hadits yang sangat familier, dan diriwayatkan oleh Jabir, yang berbunyi:

 خير الناس أنفعهم للناس (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain".


Ratu Antologi kita mulai juga menjelaskan dalam slide-nya langkah-langkah menjadi penulis yang baik, yaitu:

  • Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita)
  • Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat.
  • Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media
  • Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?
Sangat inspiratif, karena pengetahuan memang diperlukan untuk dapat menuangkan ide dalam sebuah tulisan. Saya jadi paham kenapa saya merasa tidak percaya diri, ya betul pengetahuan saya kurang, karena saya mulai enggan membaca hal-hal yang ada di luar kompetensi saya, padahal pengetahuan itu penting.

Ada banyak hal juga yang harus kita persiapakan sebelum mulai menulis, yang pertama adalah menggali dan menemukan gagasan/ide, karena tanpa itu kita tidak tau apa yang harus kita tulis. Banyak cara yang diungkapkan oleh Ratu Antologi kita mengenai kegiatan penggalian gagasan/ide, yaitu melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, kajian pustaka dan brainstroming.

Apa itu brainstroming? Brainstroming adalah curah pendapat atau kegiatan dimana kita berkumpul dan saling bertukar pikir, bercerita, mengemukakan pendapat dan berbagi rasa. Barinstroming dapat dilakukan secara sengaja oleh sekelompok orang tertentu dengan tujuan yang jelas, dapat juga dilakukan dengan tidak sengaja, bertemu dan berkumpul secara tidak sengaja kemudian mengobrol dan mendapat ide secara tidak sengaja. Dapat dilakukan dengan teman maupun dengan para ahli dan pakar profesi.

Persiapan kedua dalam menulis adalah menentukan tujuan, genre dan segmen pembaca. Kepada siapa kita akan menuangkan ide kita, apa tujuannya, dibaca oleh siapakah tulisan kita nanti.

Yang ketiga menentukan topik, yaitu inti dari gagasan/ide yang akan menjadi pokok bahasan pada tulisan kita.

Yang keempat adalah membuat outline, yaitu kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.

Yang kelima mengumpulkan bahan materi / buku yang sesuai dengan topik kita untuk dijadikan sebagai referensi.

Slide berikutnya muncul 3 bait kalimat yang sangat menggugah.

Slide Ibu Sri Sugiastuti
Sumber: Dokumen Pribadi www.dee1stchannel.blogspot.com


Langkah selanjutnya, setelah melakukan persiapan diatas, Sang Ratu Antologi menjelaskan dalam slidenya, setelah menyelesaikan naskah kasar, maka kita dapat mulai menulis. Setelah terkumpul banyak maka dapat kita buat menjadi sebuah buku. Tetapi dari buku yang kita tulis itu (rough draft) masih harus melewati tahapan lagi sebelum diterbitkan, tahapan yang harus dilewati hingga terbitnya buku kita adalah Editing, Revising, dan Publishing.

Menurut Ratu Antologi tahapan Editting membahas tentang membaca ulang dan menyempurnakan draf. Tahapan Revising mengenai mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, dan mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis. Sedangkan tahapan akhir yaitu Publishing adalah pengiriman naskah, pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading), pencetakan, serta promosi dan distribusi.

Sungguh proses yang panjang tapi mendebarkan, Karena hasil akhir berupa buku ini akan menjadi kenangan abadi kita, akan menjadi ilmu yang berguna untuk orang lain dan akan menjadi rekam jejak hidup kita.

Sang Ratu Antologi juga mengungkapkan, bahwa menulis selain menjadi passion dapat juga menjadi healing, dimana kita dapat mengungkapkan keluh kesah kita lewat tulisan, kita konsultasi pada Allah lewat tulisan. Setelah itu dibaca. Akan dimusnahkan atau akan diabadikan, itu kembali kepada kita, tetapi dada akan menjadi lapang, pikiran tenang dan masalah pun InsyaAllah akan hilang.

Jadi mari kira Ekspresikan Diri Dengan Tulisan. Karena menulis itu memiliki manfaat yang sangat banyak.

Jangan lupa komen yaaa, terima kasih.

18 komentar:

  1. Makin keren resumenya bu, Semangat selalu. Ditunggu resume berikutnya 😊

    BalasHapus
  2. Salam literasi
    https://yamin19710813.blogspot.com/2023/01/menulis-sebagai-passion-pertemuan-ke-2.html

    BalasHapus
  3. Kreeen ,ayo bisa dan salam kenal dari alumi KBMN 21

    BalasHapus
  4. Good job. Yuk Tetapkan langkah, mantapkan hati. Melaju hingfa garis finish.

    BalasHapus
  5. Masya Allah bagus banget ....
    https://ragungps.blogspot.com/2023/01/flyer-2-judul-menulis-dengan-gairah.html

    BalasHapus
  6. Semoga menulis menjadi passion...

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung ke halaman Blog saya.