Rabu, 08 Februari 2023

Mengenal Buku Non Fiksi

 Judul             : Mengenal Buku Non Fiksi
Resume         : ke-14
Gelombang    : 28
Hari/ Tanggal : Rabu, 08 Februari 2023
Tema             : Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber  : Musiin, M.Pd.
Moderator      : Yandri Novita Sari, S.Pd.

Sumber: Dokumen Pribadi 

Malam ini KBMN PGRI kembali hadir untuk menemani peserta belajar mengenai Buku Non Fiksi. Narasumber yang akan menemani adalah ibu Musiin, M.Pd.. Beliau pernah menjadi dosen di STKIP Jombang pada tahun 1994 hingga 2001. Sekarang beliau disibukkan dengan kegiatan sebagai founder NGO YAPSI, guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan dan Tim Penilai Kabupaten Kediri.

Diawal kelas, Narasumber melakukan polling kepada peserta. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah berhasil menerbitkan buku Non Fiksi? Berikut hasil polling tersebut.

 
Sumber: Dokumen Pribadi

Narasumber melanjutkan materi malam ini dengan menampilkan slide presentasi berupa motivasi, isinya adalah:

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. (Pramudya Ananta Toer)
Jika kamu buka anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. (Imam Al Ghazali)

Sebuah pertanyaan dilontarkan oleh Narasumber:

Is there a book inside you?

Jawabannya adalah yes. Menurut Narasumber, kita memiliki segudang pengalaman, keterampilan, pengetahuan yang hanya tersimpan dalam diri. Dan sudah ratusan purnama tersimpan, tanpa ingin dilahirkan. Apakah semuanya akan hilang begitu saja tanpa sempat kita dokumentasikan? Jawabannya adalah dengan menulis, tulisan akan menjadi pengukir sejarah dan warisan anak cucu.

Narasumber mulai menerangkan apa yang dimaksud dengan tulisan Non Fiksi, berikut slide yang ditampilkan oleh Narasumber.


Sumber: Dokumen Pribadi

Narasumber mengutip dari Prof. Rhenaldi Kasali, jika kita berpikir secara Opportunity Based, maka kita akan selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan. Seperti juga nasihat Om Jay “Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi.

Narasumber meyakinkan para peserta, bahwa ketakutan dalam menulis itu ternyata merendahkan potensi kita untuk menulis.

Narasumber yakin bahwa semua peserta pasti juga mampu menjadi PEMENANG DENGAN MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 buku namun puluhan buku.

Narasumber pun mernah merasakan rasa takut, ketakutan yang pernah dirasakan Narasumber ketika menulis buku antara lain adalah:
  1. Takut tidak ada yang membaca.
  2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
  3. Merasa karya orang lain lebih bagus.

Tetapi Narasumber berhasil menaklukkan rasa takutnya, sehingga terciptalah banyak buku karyanya.

Narasumber meneruskan materi mengenai Pola Penulisan Buku Non Fiksi. Bahwa ada 3 pola seperti yang tertulis di dalam slide berikut ini.

Sumber: Dokumen Pribadi


Proses Penulisan Buku Non Fiksi

Sumber: Dokumen Pribadi

Langkah pertama adalah Pratulis

Yang harus dilakukan pada langkah ini adalah:

Sumber: Dokumen Pribadi

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku Non Fiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

  1. Pengalaman pribadi
  2. Pengalaman orang lain
  3. Berita di media massa
  4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
  5. Imajinasi
  6. Mengamati lingkungan
  7. Perenungan
  8. Membaca buku
  9. Survey
  10. Wawancara

Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita.

Langkah kedua adalah Menulis Draf

Sumber: Dokumen Pribadi

Referensi penulisan buku bisa di dapat dari sumber-sumber, seperti berikut ini:

  1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal.
  2. Keterampilan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal.
  3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini.
  4. Penemuan yang telah didapatkan.
  5. Pemikiran yang telah direnungkan.
Langkah ketiga adalah Merevisi Draft

Sumber: Dokumen Pribadi

Untuk merevisi draf, dapat digunakan Teknik Proofreading sebelum menerbitkan tulisan.

Berikut ini adalah anatomi buku Non Fiksi.
  1. Halaman Judul
  2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
  3. Halaman Daftar Isi
  4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
  5. Halaman Prakata
  6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
  7. Bagian /Bab
  8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
  9. Halaman Glosarium
  10. Halaman Daftar Pustaka
  11. Halaman Indeks
  12. Halaman Tentang Penulis
Langkah keempat adalah Menyunting Naskah
Sumber: Dokumen Pribadi

Langkah kelima adalah menerbitkan buku

Menerbitkan buku adalah penerbitan terhadap naskah yang telah dibuat. Penerbitan sendiri adalah kegiatan pembuatan dan pendistribusian buku dan surat kabar yang diadakan oleh industri yang berkonsentrasi memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan informasi atau sebuah aktivitas membuat informasi yang dapat dinikmati publik. Penerbit dari sistem penerbitannya dapat dibedakan sebagai penerbitan umum (konvensional) dan juga penerbitan mandiri atau self-publish, di mana penulis sebagai penerbitnya. Sedangkan Penerbit adalah sebuah perusahaan yang memproduksi buku atau surat kabar, bahkan jasa buku elektronik. (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Penerbitan)

Sebagai pertimbangan bahan tulisan yang akan dibuat, kita dapat mencari trending topic, misalnya di Google Trends. Contohnya seperti dibawah ini.

Sumber: Dokumen Pribadi

Narasumber pun menutup materi dengan harapan bahwa semoga ilmu yang sedikit ini bisa membantu kita menaklukkan tantangan untuk menulis buku Non Fiksi.

Begitu juga harapan saya sebagai penulis resume ini, semoga segera terwujud buku Antalogi dan Buku Solo. Aamiin.

Jangan lupaaaa untuk tetap mengekspresikan diri dengan tulisan, dan tinggalkan jejak dengan komentar.

11 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung ke halaman Blog saya.